ACHMAD DAENG SERE - Pemerintah Harus Perhatikan Kesejahteraan Prajurit TNI Hingga Tingkat Babinsa
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Achmad Daeng Sere meminta kepada Pemerintah untuk lebih dapat memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI hingga tingkat Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Babinsa memegang peran strategis dalam mendukung tugas TNI karena berhubungan langsung dengan masyarakat, serta berperan deteksi dini dan cegah dini untuk menjaga kemananan dan stabilitas wilayahnya. Menurutnya, Khusus matra darat TNI juga perlu memperhatikan tunjangan Babinsa.
“Sekarang ini hanya Rp.50 ribu tunjangan Babinsa, secara rasional personil Babinsa tidak dapat merasakan tunjangan kesejahteraan secara signifikan. Sebaiknya dapat kita bisa naikan hingga sebesar Rp. 300 ribu, kasihan Babinsa-Babinsa kita,” desak Achmad Daeng Sere dalam Rapat Kerja Komisi I dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, di Gedung Gedung Nusantara II DPR RI, Selasa (24/1).
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I, juga mengharapkan Uang Lauk Pauk (ULP) bagi prajurit dinaikan hingga mencampai 75 ribu perhari. “Saya mencoba membuka hati Menhan dan Panglima disamping perbaikan rumah dinas TNI, tapi juga harus memperhatikan tunjangan operasional,” kata Daeng Sere.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq saat memimpin Raker tersebut, mengatakan Isu kesejahteraan menjadi perhatian Komisi I dan Pemerintah. Dia menjelaskan Komisi I sepakat mengiringi Panja Alutsista yang berupaya mendorong modernisasi persenjataan TNI, komisi I sepakat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan prajuri.
Upaya peningkatan kesejahteraan prajurit antara lain perumahan dinas TNI, yang diperlukan perencanaan termasuk kebutuhan anggarannya, kedua dukungan kendaraan dinas, yang memang fakta dilapangan sangat memperhatinkan, dan yang ketiga persoalan tunjangan, yang akan dibicarakan khusus dengan Kemhan dan Mabes TNI.
Menanggapai peningkatan kesejahteraan bagi Babinsa, Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa hanya bisa melengkapi Babinsa dengan dukungan motor. “Diberikan dukungan motor karena untuk memudahkan dalam melaksanakan diwilayah tugasnya,” katanya.
Dia juga mengatakan keadaan Babinsa yang terpaksa menggunakan alat komunikasi dengan telepon genggam milik masing-masing personil, karena menurutnya setelah adanya BTS komunikasi dapat dilakukan dengan murah dan mudah. “Gunakan teknologi itu (handphone) untuk saling berkomunikasi dengan Danramil dengan Babinsa,” kata Edhie Wibowo.
Selain itu, Panglima TNI menjelaskan bahwa Personil Babinsa ditugaskan pada wilayah kampungnya masing-masing sehingga ongkos dan biaya operasionalnya tidak terlalu mahal. (as)